Sabtu, 17 April 2021

Kekhawatiran yang Terjawab

Hari ini hujan turun terlambat. Hujan baru saja turun ketika menjelang malam, dari intensitas kecil, deras, hingga kembali menjadi rintikan hujan. Air yang jatuh diatap terdengar bergantian berdenting, aku terdiam diatas tempat tidur malam ini.
Cahaya handphone-ku sudah berubah menjadi abu-abu ketika jam menunjukkan pukul 21.35. Seharusnya aku sudah bersiap tidur, tapi mataku masih belum mau untuk diistirahatkan. Selama beberapa menit berlalu, jemariku masih lihai memencet dan mengetik, membuka satu sosial media dan menutup yang lainnya secara bergantian. Tetapi tidak tahu apa yang kucari.
Aku menatap langit-langit kamar yang gelap sambil mendengarkan rintik hujan yang turun. Aku mengingat apa yang sedang terjadi dalam minggu-minggu ini, hingga lagi-lagi Tuhan menegurku untuk tidak lagi khawatir.
"Kamu masih khawatirkah? Ada AKU."
"Ada AKU."
"AKU."
Suara Tuhan seperti itu berulang kali aku dengarkan. Terkadang aku dengarkan melalui hati, terkadang pula seperti bergema di pikiranku. Tetapi sekali lagi aku masih tidak bisa fokus mendengarkan. Ada beberapa hal yang aku pikirkan, salah satunya tentang sebuah keadaan. Tentang keadaan di masa depan dan tentang keadaan di masa lampau yang mulai berbicara tentang siapa yang berulang muncul dan mulai aku rindukan.
Berulang kali aku menolak dan meyakinkan bahwa aku keliru, namun berulang kali pula aku merasa itu memang faktanya. Bukan hanya mengkhawatirkan masa saja rupanya, tetapi mengkhawatirkan hal yang lain yang baru saja diucapkan seorang teman beberapa hari yang lalu.

Aku terbangun dan menegakkan diri sambil memandang kegelapan disekitar. Sesekali aku menghela nafas cukup panjang. Hanya berdiam tanpa melakukan apapun, aku merasa tenang.
"Ada AKU, untuk apa kamu khawatir? Ada AKU, untuk apa kamu takut?"
Aku tahu, Tuhan tahu melebihi apa yang ada di hati dan pikiranku. Disela-sela aku berdiam aku membatin, "Aku lelah, aku ingin semuanya menjadi baik adanya seperti biasanya. Seperti kemarin."
Ada saat-saat dimana aku..
Aku khawatir, aku percaya pasti Tuhan menjaga.
Aku khawatir, aku percaya pasti Tuhan mendampingi.
Aku khawatir, aku percaya pasti Tuhan tidak meninggalkan karena Tuhan senantiasa menggandeng.
Tuhan lebih besar dari rasa khawatirku.
Tuhan lebih besar dari rasa ketakutan yang ada padaku saat ini.
Jika semuanya adalah baik, Tuhan akan memungkinkan semuanya dalam keadaan baik (pasti.)

Terima kasih karena Tuhan tidak lelah untuk mengingatkanku untuk terus percaya kepada-Nya. Terima kasih karena Tuhan telah rela mendengar apa yang aku ceritakan, meski cerita lengkapnya Dia lebih tahu. Terima kasih telah kembali meyakinkanku akan sebuah "keadaan baik" untuk sesuatu.

Diakhir malam ini, setelah aku berdoa, aku kembali merebahkan tubuhku diatas tempat tidur dan menyelimuti tubuh ini untuk sekedar merasakan kehangatan. Aku mulai tenang sedikit demi sedikit. Meskipun masih ada yang aku pikirkan tentang yang lain. Tentang "semoga dalam keadaan baik."

Tulisan dibawah selimut, dimalam hari ketika rintik hujan masih turun secara berirama. Ketika kekhawatiran mulai sirna karena Tuhan telah menenangkan. Namun sebenarnya, rintik hujan yang turun telah kembali membuatku gelisah, bisakah tidak lagi datang untuk tidak membuatku gelisah?

***

Ini adalah tulisan di malam selanjutnya bahwa aku benar-benar bersyukur atas apa yang Tuhan telah lakukan. Tidak ada alasan untuk tidak percaya bahwa Tuhan mampu menjawab atau hanya sekedar memberikan sebuah kata kunci melalui hal-hal sederhana. Asal kita percaya.
Seorang teman mengirimiku sebuah pesan, dia berkata, "Hari ini rasanya aku ingin sekali whatsapp kamu." Lalu kami saling membalas pesan, hingga dia bertanya akan hal yang akan dia lakukan. Dan hal yang akan dia lakukan adalah hal yang terlintas di pikiranku beberapa hari belakangan. Aku menjawab, "Ya, tidak apa-apa, lakukan saja," dan darinyalah jawaban yang aku khawatirkan ada.
"Semuanya dalam keadaan baik," jawabnya di satu pesan selanjutnya.
Aku merenung sambil membalas pesan-pesan yang masuk selanjutnya hingga aku menyadari Tuhan menjawab apa yang aku khawatirkan semalam.
"Baik kan? Semuanya dalam keadaan baik. Tidak perlu khawatir, ada AKU. AKU yang menjaga segala hal yang ada, yang kamu perlu lakukan hanyalah percaya. Percaya," kata-Nya.

Lalu, aku tidak berhenti terkagum. Tuhan melakukan melalui hal kecil hanya dari seorang teman. Aku masih tidak tahu cara bagaimana Engkau melakukan, tapi aku dan temanku merasa terkagum, Tuhan telah bekerja dengan sangat baik untuk aku, iya aku. Aku yang terlalu khawatir akan sesuatu.
Pada akhirnya, aku bersyukur akan segala hal baik yang terjadi. Untuk penyertaan yang tiada henti. Terima kasih kepada Tuhan yang Maha Tahu, serta terima kasih kepada seorang teman yang Tuhan sudah pakai sebagai pembawa jawaban.


 
Blogger Template by Ipietoon Blogger Template