cerita singkat sang penggemar rahasia dibalik topengnya :)
hanya sekedar menulis tentang apa yang ada dipikiran ini :)
“masih disini, 23 April 2012, dan masih
padaku yang masih menyimpan erat pesan singkat mu dan sekaligus pesan terakhirmu
setahun lalu”
Setahun
begitu cepat terasa, terlewat dengan mudahnya, dan tanggal yang sama akan hari
itu telah tiba (lagi). Aku masih saja bungkam, menutup erat setiap hal yang
pernah terjadi dan teralami. Dan aku masih saja seringkali mengenang setiap hal
sederhana yang pernah terjadi. Tak akan aku mengelak dari setiap kenyataan hidup
yang aku sering jalani. Aku hanya akan bersiap melewati, karena aku yakin, aku
mampu melewati segala perih yang akan terjadi. Namun aku adalah aku dan bukan
aku jika aku tak “sedikitpun” seringkali aku mengenang sebuah harapan singkat
yang terakhir, yang ada dan tertulis dalam sebuah pesan di inbox hapeku, yang
sekarang menjadi pesan tersimpan dalam hapeku (tetap saja) dihari sabtu 23
April 2011 . dan itu adalah hari terakhir dari semua pesan yang aku mendapatkan
balas darimu.
Pesan
sederhana yang aku kirim diawal hari bahagiamu, dan ternyata malah menjadi pesan
terakhir yang menjadi balasan dirimu. Aku paham hari itu hari bahagiamu, dan
aku turut bahagia pada hari jadimu. Sejujurnya, sudah beberapa hari sebelum 23
April 2011 aku menyusun setiap kata yang akhirnya terangkai menjadi sebuah
kalimat ucapan sederhana, masih aku ingat apa yang aku lakukan, aku begitu
bahagia menunggu hari itu, walau aku hanya bisa memberi ucapan yang hanya lewat
sebuah pesan singkat saja. Dan aku selalu berharap semoga pesan singkatku juga
“sedikit” bermakna bagimu, dan setidaknya kau tak akan pernah lupa pada orang
yang akhirnya memberanikan diri dan memberikan sebuah ucapan awal dan akhir
bagimu. Dan itu aku. Dan aku rasa ucapan itu adalah awal, sekaligus akhir
dimana aku memberikan ucapan yang sekarang aku tak akan lagi ucapkan padamu.
Masih ada dan tersimpan rapi dalam satu folder hapeku :’)
“ahaha iyow makasi yow :D”
Dan itulah
kalimat pesan terakhirmu yang mengisi inbox hapeku, tak ada lagi sekarang pesan
pesanku yang aku kirim padamu dan kau balas, entah itu pesan penting atau
tidak, kau tak lagi hiraukan itu. Aku tahu dan aku paham, kau tahu aku, dan kau
menjauhiku perlahan. Itu pesan terakhirmu dan andai kamu tahu aku masih simpan.
Bukan untuk sebuah penanda bahwa aku sangat menginginkanmu, hanya sebagai
sebuah simpanan semata, dan tak akan lagi pernah berarti kini seperti dulu.
Di tanggal
23 April 2011, di hari bahagiamu, dihari jadimu, dihari paling sempurna
untukmu, memflashback moment hari itu, yang aku bertemu denganmu dalam sebuah
acara tapi aku tak berani menyapamu. Sebenarnya aku sungguh ingin mengucapkan
(lagi) secara langsung depan matamu. Namun aku memang harus menjaga diri,
menahan segala keinginan, demi tak memperburuk keadaan. Aku sering melihatmu
disitu, diacara itu, berputar bersama segerombolan temanmu, berdiri disudut
sana, menanti banyak hal, dan aku yang ada di satu sudut hanya bisa
memandangimu dari kejauhan, sambil berkata dalam hati “selamat hari jadimu,
Tuhan memberkatimu”
Kini kisah
singkat setahun lalu di 23 April 2011 tak akan lagi teralami lagi di hari ini,
23April 2012, aku yang hanya bisa memandangi jam dan memandangi diri sendiri,
mengingat semuanya, dan mengingat apa yang aku janjikan, bahwa aku tak akan
lagi mengingat jauh akan dirimu. Yang aku tahu memanag sebatas temanlah kita,
tapi aku sendiri yang sudah berjanji tak akan mengungkit dirimu di hari jadimu
tahun ini. Tak akan ada lagi ucapan dariku lewat pesan singkat hapeku padamu,
dengan alasan aku yang tak ingin mengganggumu dan aku yang tak tahu nomor hape
barumu. Tak akan ada lagi ucapan dari aku jejaring sosialku untukmu, walau
hanya akan sekedar posting “happy birthday” karena ku sendiri sudah jauh
berjanji tak akan membuka akun-akun yang berhubungan dengan namamu. Hanya bisa
mendoakan dari jauh untuk hari jadimu, tanpa perasaan dan tanpa harapan pada mu
yang lebih. Aku sudah tahu, pasti “seseorang” yang disampingmu lebih mampu
membuatmu tersenyum bahagia dengan dia yang akan memberi ucapan pertama di hari
jadimu. Dan aku yang disini dengan status “mantan penggemar rahasiamu” tak akan
berkutik maju, yang aku tahu aku telah kalah dalam banyak hal memperebutkan
hatimu :)
Aku hanya
bisa mendoakanmu.
Bukan aku
yang membencimu, bukan aku yang tak peduli akan hari jadimu, hanya aku yang tak
ingin mengulang yang pernah ada, dan hanya aku yang tak ingin mengulang 23
April 2011 untuk kedua kalinya :] selamat 23 April kawan :’)