Lama bintang itu tidak terlihat,
tetutup awan gelap. Malam ini berbeda dari malam sebelumnya, bahkan malam ini
begitu berarti walau hanya sekedar melihat ribuan bintang yang bercahaya diatas
langit malam.
Di kota, bintang sebanyak dan
seindah itu sudah jarang terlihat, apalagi jika malam menjadi mendung. Seribu bintang
mungkin adalah panggilan yang pas untukmu malam ini. pengisi langit malam yang
sunyi. Kebiasaanku mengamati bintang ketika malam datang telah sirna sejak dua
tahun belakangan. Selama beberapa waktu yang lalu bintang yang bersinar dengan
terang diatas langit malam selalu kutunggu, bahkan sampai memakan banyak
waktuku. Hanya memabuang waktu untuk melihat bintang yang muncul dilangit
malam, dulu. Sekecil apapun bintang itu, sebanyak apapun ada dilangit, meskipun
terkadang hanya terlihat satu bintang saja, setidaknya semuanya selalu kembali
kepada keadaan yang jauh lebih baik.
Hai bintang? Masih ingatkah kamu
akan aku? Aku yang dahulu selalu menunggu cahayamu ketika langit sudah menjadi
gelap. Masih ingatkah kamu dengan setiap permohonan yang aku ucapkan perlahan? Sungguh,
aku masih ingat apa saja yang aku katakan ketika malam, aku masih ingat melukis
wajahmu dengan bintang-bintang, tersenyum manis walaupun sebenarnya sedang
dalam keadaan sakit.
Hai bintang? Bolehkah aku menyapamu
kembali? menikmati malamku bersamamu lagi? Menghitung setiap jumlahmu dan mulai
kembali tersenyum. Merasakan betapa menakjubkan dirimu, merasakan bahwa kau
bergerak kesegala arah, entahlah kau yang bregerak atau bumi yang berputar? Menunjukmu
dengan jaru telunjukku, memandangimu diantara dinginnya malam, terpaan angin
kencang, dan suara deburan ombak.
Saat ini aku memang tidak
sendiri, aku berada bersama mereka ditepi pantai. Menikmati segala keindahan
yang disuguhkan secara luar biasa, terbaring ditepian. Memandang lurus keatas
langit, menatapmu dalam, menghitung jumlahmu dalam hati, dan kembali mengingat
segala moment kecil yang pernah terjadi. Lantas, bisakah aku mengucap doa kecil
lagi? Meminta sekali lagi bertemu dengan siapa “bintang” yang sebenarnya?
Aku harap kau mendengar, bintang.
Hai bintang? Bisakah kita kembali
bertemu? Bertemu satu “bintang” diantara seribu bintang yang lain?